- PENGERTIAN
Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah bertambah jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh
yang secara kuantitatif dapat diukur ( Whalley dan Wong, 2000)
Pertumbuhan adalah adanya perubahan dalam jumlah akibat pertambahan sel dan
pembentukan protein baru sehingga meningkatkan jumlah dan ukuran sel diseluruh
bagian tubuh (Sutjiningsih, 1998 )
Perkembangan
Perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat
dicapai melalui tumbuh kematangan dan belajar (Whalley dan Wong, 2000)
Perkembangan adalah pertumbuhan dan perluasan secara peningkatan sederhana
menjadi komplek dan meluasnya kemampuan individu untuk berfungsi dengan baik
(Sutjiningsih,1998)
- POLA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Yaitu peristiwa
yang terjadi selama proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak.
1. Pola
perkembangan fisik yang terarah
Terdiri dari
dua prinsip yaitu cephalocaudal dan proximal distal (Wong, 1995)
Cephalocaudal adalah pola pertumbuhan dan
perkembangan yang dimulai dari kepala yang ditandai dengan perubahan ukuran
kepala yang lebih besar, kemudian berkembang kemampuan untuk menggerakkan lebih
cepat dengan menggelengkan kepala dan dilanjutkan ke bagian ekstremitas bawah
lengan ,tangan dan kaki
Proximaldistal yaitu pola pertumbuhan dan
perkembangan yang dimulai dengan menggerakkan anggota gerak yang paling dekat
dengan pusat/sumbu tengah, seperti menggerakkan bahu dahulu baru kemudian
jari-jari.
2. Pola perkembangan dari umum ke khusus
Yaitu pola pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dengan menggerakkan
daerah yang lebih umum (sederhana) dahulu baru kemudian daerah yang lebih
kompleks. Misalnya melambaikan tangan kemudian memainkan jari.
3. Pola perkembangan berlangsung dalam tahapan perkembangan
Pola ini mencerminkan ciri khusus dalam setiap tahapan perkembangan yang
dapat digunakan untuk mendeteksi dini perkembangan selanjutnya. Pada masa ini
dibagi menjadi lima tahap yaitu :
1.
Masa pra lahir,
terjadi pertumbuhan yang sangat cepat padaalatdan jaringan tubuh
2.
Masa neonatus,
terjadi proses penyesuaian dengan kehidupan di luar rahim dan hampir sedikit
aspek pertumbuhan fisik dalam perubahan
3.
Masa bayi ,
terjadi perkembangan sesuai dengan lingkungan yang mempengaruhinya dan
mempunyai kemampuan untuk melindungi dan menghindari dari hal yang mengancam
dirinya
4.
Masa anak,
terjadi perkembangan yang cepat dalam aspek sifat, sikap, minat dan cara
penyesuaian dengan lingkungan
5.
Masa remaja,
terjadi perubahan kearah dewasa sehingga kematangan pada tanda-tanda pubertas
4. Pola
perkembangan dipengaruhi oleh kematangan dan latihan/belajar
Terdapat saat
yang siap untuk menerima sesuatu dari luar untuk mencapai proses kematangan dan kematangan yang dicapainya dapat disempurnakan melalui
rnagsangan yang tepat. Masa ini merupakan masa kritis yangharus dirangsang agar
mencapai perkembangan selanjutnya melalui proses belajar (Gunarsa dalam Hidayat,
2005)
- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBANG ANAK
1. Faktor
herediter
Merupakan faktor pertumbuhan yang dapat diturunkan yaitu suku, ras, dan
jenis kelamin (Marlow, 1988 dalam Supartini, 2004). Jenis kelamin ditentukan
sejak dalam kandungan. Anak laki-laki setelah lahir cenderung lebih besar dan
tinggi dari pada anak perempuan, hal ini akan nampak saat anak sudah mengalami
masa pra-pubertas. Ras dan suku bangsa juga mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan. Misalnya suku bangsa Asia memiliki tubuh yang lebih pendek dari
pada orang Eropa atau suku Asmat dari Irian berkulit hitam
2. Faktor lingkungan
a). Lingkungan pra-natal
Kondisi lingkungan yang mempengaruhi fetus dalam uterus yang dapat
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin antara lain gangguan nutrisi
karena ibu kurang mendapat asupan gizi yang baik, gangguan endokrin pada ibu
(diabetes mellitus), ibu yang mendapatkan terapi sitostatika atau mengalami
infeksi rubela, toxoplasmosis, sifilis dan herpes. Faktor lingkungan yang lain
adalah radiasi yang dapat menyebabkan kerusakan pada organ otak janin.
b). Lingkungan pos-natal
Lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan setelah
bayi lahir adalah :
1). Nutrisi
Nutrisi adalah salah satu komponen yang penting dalam menunjang keberlangsungan
proses pertumbuhan dan perkembangan. Terdapat kebutuhan zat gizi yang
diperlukan seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin dan
air.Apabila kebutuhan tersebut tidak atau kurang terpenuhi maka dapat
menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Asupan nutrisi yang berlebihan
juga berdampak buruk bagi kesehatan anak, yaitu terjadi penumpukan kadar lemak
yang berlebihan dalam sel/jaringan bahkan pada pembuluh darah.
Penyebab status nutrisi kurang pada anak :
Asupan nutrisi yang tidak adekuat, baik secara kuantitatif maupun
kualitatif
Hiperaktivitas fisik/ istirahat yang kurang
Adanya penyakit yang menyebabkan peningkatan kebutuhan nutrisi
Sters emosi yang dapat menyebabkan menurunnya nafsu makan atau absorbsi
makanan tidak adekuat
2). Budaya lingkungan
Budaya keluarga atau masyarakat akan mempengaruhi bagaimana mereka dalam
mempersepsikan dan memahami kesehatan dan perilaku hidup sehat. Pola perilaku
ibu hamil dipengaruhi oleh budaya yang dianutnya, misalnya larangan untuk makan
makanan tertentu padahal zat gizi tersebut dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin. Keyakinan untuk melahirkan d dukun beranak dari pada di
tenaga kesehatan. Setelah anak lahir dibesarkan di lingkungan atau berdasarkan
lingkungan budaya masyarakat setempat.
3). Status sosial dan ekonomi keluarga
Anak yang dibesarkan di keluarga yang nerekonomi tinggi untuk pemenuhan
kebutuhan gizi akan tercukupi dengan baik dibandingkan dengan anak yang
dibesarkan di keluarga yang berekonomi sedang atau kurang. Demikian juga dengan
status pendidikan orang tua, keluarga dengan pendidikan tinggi akan lebih mudah
menerima arahan terutama tentang peningkatan pertumbuhan dan perkembangan anak,
penggunaan fasilitas kesehatan dll dibandingka dengan keluarga dengan latar
belakang pendidikan rendah.
4). Iklim/cuaca
Iklim tertentu akan mempengaruhi status kesehatan anak misalnya musim
penghujan akan dapat menimbulkan banjir sehingga menyebabkan sulitnya
transportasi untuk mendapatkan bahan makanan, timbul penyakit menular,dan
penyakit kulit yang dapat menyerang bayi dan anak-anak. Anak yang tinggal di
daerah endemik misalnya endemik demam berdarah, jika terjadi perubahan cuaca
wabah demam berdarah akan meningkat.
5). Olahraga/latihan fisik
Manfaat olah raga atau latihan fisikyang teratur akan meningkatkan
sirkulasi darah sehingga meningkatkan suplai oksigen ke seluruh tubuh,
meningkatkan aktivitas fisik dan menstimulasi perkembangan otot dan jaringan
sel
6). Posisi anak dalam keluarga
Posisi anak sebagai anak tunggal, anak sulung, anak tengah atau anak bungsu
akan mempengaruhi poa perkembangan anak tersebut diasuh dan dididik dalam
keluarga.
7). Status kesehatan
Status kesehatan anak dapat berpengaruh pada pencapaian pertumbuhan dan
perkembangan. Hal ini dapat terlihat apabila anak dalm kondisi sehat dan
sejahtera maka percepatan pertumbuhan dan perkembangan akan lebih mudah
dibandingkan dengan anak dalam kondisi sakit.
8). Faktor Hormonal
Faktor hormonal yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak
adalah somatotropon yang berperan dalam mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan,
hormon tiroid dengan mestimulasi metabolisme tubuh, glukokortiroid yang
berfungsi menstimulasi pertumbuhan sel interstisial dari testis untuk
memproduksi testosteron dan ovarium untuk memproduksi estrogen selanjutnya
hormon tersebut akan menstimulasi perkembangan seks baik pada anak laki-laki
maupun perempuan sesuai dengan peran hormonnya.
- TAHAP PENCAPAIAN /PERIODE TUMBUH KEMBANG ANAK
Perkembangan anak secara umum terdiri atas tahapan prenatal, neonatus,
periode bayi, prasekolah, pra remaja dan remaja.
1. Masa pranatal
Masa pranatal terdiri dari masa embrio dan fetus. Pada fase embrio
pertumbuhan dimulai 8 minggu pertama dengan terjadi defensiasi yang cepat dari
ovum menjadi suatu organisme dan terbentuknya manusia. Pada minggu kedua
terjadi pembelahan sel dan terjadi pemisahan jaringan antara entoderm dan
ekstoderm, pada minggu ketiga terbentuk lapisan mesoderm. Pada masa ini sampai
umur tujuh minggu belum tampak terjadi gerakan yang menonjol hanya denyut
jantung janin sudah mulai dapat berdenyut sejak 4 minggu. Masa fetus terjadi
antara minggu ke-12 sampai 40 terjadi peningkatan fungsi organ yaitu bertambah
panjang dan berat badan terutama pertumbuhan dan penambahan jaringan subcutan
dan jaringan otot.
2. Masa neonatus (0-28 hari)
Pada masa neonatus (0-28 hari) adalah awal dari pertumbuhan dan
perkembangan setelah lahir, masa ini merupakan masa terjadi kehidupan yang baru
dalam ekstra uteri dengan terjadi proses adaptasi semua sistem organ tubuh.
Proses adaptasi dari organ tersebut dimulai dari akrivitas pernapasan yang
disertai pertukaran gas dengan frekuensi pernapasan antara 35-50 x/menit,
penyesuaian denyut jantung antara 120-160x/menit dengan ukuran jantung lebih
besar apabila dibandingkan dengan rongga dada, terjadi aktivitas bayi yang
mulai meningkat. Selanjutnya diikuti perkembangan fungsi organ-organ tubuh
lainnya.
3. Masa Bayi (28 hari – 1tahun)
4. Masa anak (1-3 tahun)
5. Masa pra sekolah (3-5 tahun)
6. Masa sekolah (5 -12 tahun)
7. Masa remaja ( 12-18/20 tahun)
- TEORI-TEORI PERKEMBANGAN
1. Perkembangan kognitif (Piaget)
a. Tahap sensori motor (0-2 tahun)
Anak mempunyai kemampuan dalam mengasimilasi dan mengakomodasi informasi
dengan cara melihat, mendengar, menyentuh dan kativitas motorik. Semua gerakan
akan diarahkan ke mulut dengan merasakan keingintahuan sesuatu dari apa yang
dilihat, didengar, disentuh dll.
b. Tahap praoperasional ( 2-7 tahun)
Anak belum mampu mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan
dalam pikiran anak, perkembangan anak masih bersifat egosentris. Pada masa ini
pikiran bersifat transduktif menganggap semuanya sama. Seperti semua pria dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah. Selain itu ada pikiran animisme, yaitu selalu memperhatikan adanya benda
mati. Seperti anak jatuh dan terbentur batu, dia akan menyalahkan batu tersebut
dan memukulnya.
c. Tahap kongret (7-11 tahun)
Anak sudah memandang realistis dari dunianya dan mempunyai anggapan yang
sama dengan orang lain, sifat egosentrik sudah hilang, karena anak sudah
mengerti tentang keterbatasan diri sendiri. Anak sudah mengenal konsep tentang
waktu dan mengingat kejadian yang lalu. Pemahaman belum
mendalam dan akan berkembang di akhir usia sekolah (masa remaja).
d. Tahap formal operasional ( > 11 tahun)
Anak remaja dapat berpikir dengan pola yang abstrak menggunakan tanda atau
simbol dan menggambarkan kesimpulan yang logis. Mereka dapat membuat dugaan dan
mengujinya dengan pemikirannya yang abstrak, teoritis dan filosofis. Pola
berfikir logis membuat mereka mampu berpikir tentang apa yang orang lain juga
memikirkannya dan berpikir untuk memecahkan masalah.
2. Perkembangan psikoseksual anak (Freud)
a. Tahap oral (0-1 tahun)
Pada masa ini kepuasan dan kesenangan, kenikmatan dapat melalui dengan cara
menghisap, menggigit, mengunyah atau bersuara, ketergantungan sangat tinggi dan
selalu minta dilindungi untuk mendapatkan rasa aman. Masalah yang diperoleh
pada tahap ini adalah menyapih dan makanan.
b. Tahap anal (1-3 tahun)
Kepuasan pada fase ini adalah pada pengeluaran tinja.Anak akan menunjukkan
keakuannya dan sikapnya sangat narsistik yaitu cinta terhadap dirinya sendiri
dan sangat egosentrik, mulai mempelajari struktur tubuhnya. Masalah pada saat
ini adalah obesitas, introvet, kurang pengendalian diri dan tidak rapi.
c. Tahap oedipal/phalik ( 3-5 tahun)
Kepuasan pada anak terletak pada rangsangan autoerotik yaitu meraba-raba,
merasakan kenikmatan dari beberapa daerah erogennya, suka pada lain jenis. Anak
laki-laki cenderung suka pada ibunya dan anak perempuan cenderung suka pada
ayahnya.
d. Tahap laten ( 5-12 tahun)
Kepuasan anak mulai terintegrasi, anak masuk dalam fase pubertas dan
berhadapan langsng pada tuntutan sosial seperti suka hubungan dengan
kelompoknya atau sebaya, dorongan libido mulai mereda.
e. Tahap Genital ( > 12 tahun)
Kepuasan anak pada fase ini kembali bangkit dan mengarah pada perasaan
cinta matang terhadap lawan jenis.
3. Perkembangan
psikososial (Erikson)
a. Tahap percaya tidak percaya (0-1 th)
Bayi sudah terbentuk rasa percaya
kepada seseorang baik orang tua maupun orang yang mengasuhnya ataupun tenaga
kesehatan yang merawatnya. Kegagalan pada tahap ini apabila terjadi kesalahan
dalam mengasuh atau merawat maka akan timbul rasa tidak percaya.
b. Tahap
kemandirian, rasa malu dan ragu (1-3 tahun)
Anak sudah mulai mencoba dan mandiri dalam tugas tumbuh kembang seperti
kemampuan motorik dan bahasa. Pada tahap ini jika anak tidak diberikan
kebebasan anak akanmerasa malu.
c. Tahap
inisiatif, rasa bersalah (4-6 tahun)
anak akan mulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara
aktif dalam aktivitasnya. Apabila pada tahap ini anak dilarang akan timbul rasa
bersalah.
d. Tahap rajin
dan rendah diri (6-12 tahun)
Anak selalu berusaha untuk mencapai sesuatu yang diinginkan atau
prestasinya sehingga anak pada usia ini adalah rajin dalam melakukan sesuatu.
Apabila pada tahap ini gagal anak akan rendah diri.
f. Tahap identitas dan kebingungan peran pada masa adolesence.anak
mengalami perubahan diri, perubahan hormonal.
g. Tahap keintiman dan pemisahan terjadi pada masa dewasa yaitu anak
mencoba melakukan hubungan dengan teman sebaya ata kelompok masyarakat dalam
kehidupan sosial.
h. Tahap generasi dan penghentian terjadi pada dewasa pertengahan yaitu
seseorang ingin mencoba memperhatikan generasi berikutnya dalam kegiatan
aktivitasnya.
i. Tahap integritas dan keutusasaan terjadi pada dewasa lanjut yaitu
seseorang memikirkan tugas-tugas dalam mengakhiri kehidupan.
- INDIKATOR TUMBUH KEMBANG ANAK
Untuk meramal pola tumbuh kembang individu tidak terlepas dari indikator
tumbuh kembang yang dimiliki individu bersangkutan. Indikator tersebut antara
lain sebagai berikut.
1. Kondisi keluarga
Peran keluarga sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak akan mewarisi sifat-sifat khusus dari orang tuanya. Anak yang dilahirkan dalam keluarga seniman akan memiliki bakat seni, anak yang dilahirkan dalam keluarga teknokrat akan handal di bidang teknologi, anak yang dilahirkan dalam keluarga berjiwa politik, cenderung akan memiliki jiwa politik yang tinggi.
1. Kondisi keluarga
Peran keluarga sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak akan mewarisi sifat-sifat khusus dari orang tuanya. Anak yang dilahirkan dalam keluarga seniman akan memiliki bakat seni, anak yang dilahirkan dalam keluarga teknokrat akan handal di bidang teknologi, anak yang dilahirkan dalam keluarga berjiwa politik, cenderung akan memiliki jiwa politik yang tinggi.
2. Nutrisi ( gizi)
Anak yang memperoleh asupan makanan yang bergizi, proses pertumbuhan dan perkembangannya lebih baik dibandingkan dengan anak yang kekurangan gizi.
3. Perubahan emosional
Emosi akan menyebabkan produksi hormon adrenalin meningkat. Akibatnya. produksi hormon pertumbuhan yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari akan terhambat.
Anak yang memperoleh asupan makanan yang bergizi, proses pertumbuhan dan perkembangannya lebih baik dibandingkan dengan anak yang kekurangan gizi.
3. Perubahan emosional
Emosi akan menyebabkan produksi hormon adrenalin meningkat. Akibatnya. produksi hormon pertumbuhan yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari akan terhambat.
Pertumbuhan anak yang cenderung serius dengan emosi yang labil akan
terlambat dibandingkan dengan anak-anak yang penuh dengan keceriaan.
4. Jenis kelamin
Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dibandingkan anak perempuan pada usia 12-15 tahun, karena jumlah tulang dan ototnya lebih banyak. Akan tetapi jenis kelamin bagi anak 0-1 tahun belum menunjukkan perbedaan yang nyata karena sistem hormonalnya belum tumbuh dengan baik.
5. Suku bangsa
Suku bangsa akan mempengaruhi variasi ukuran tubuh individu. Anak-anak Amerika lebih besar dan tinggi dibandingkan dengan anak-anak Indonesia. Fisik anak kulit hitam lebih kuat dibandingkan dengan anak-anak kulit putih.
4. Jenis kelamin
Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dibandingkan anak perempuan pada usia 12-15 tahun, karena jumlah tulang dan ototnya lebih banyak. Akan tetapi jenis kelamin bagi anak 0-1 tahun belum menunjukkan perbedaan yang nyata karena sistem hormonalnya belum tumbuh dengan baik.
5. Suku bangsa
Suku bangsa akan mempengaruhi variasi ukuran tubuh individu. Anak-anak Amerika lebih besar dan tinggi dibandingkan dengan anak-anak Indonesia. Fisik anak kulit hitam lebih kuat dibandingkan dengan anak-anak kulit putih.
6. Intelegensi
Anak-anak dengan intelegensi tinggi cenderung memiliki tubuh lebih tinggi dan berat badan yang lebih besar dibandingkan dengan anak-anak yang memiliki intelegensi rendah.
Anak-anak dengan intelegensi tinggi cenderung memiliki tubuh lebih tinggi dan berat badan yang lebih besar dibandingkan dengan anak-anak yang memiliki intelegensi rendah.
7. Status sosial ekonomi
Tubuh anak yang dibesarkan dalam kondisi sosial ekonomi yang kurang, cenderung akan lebih kecil dibandingkan dengan anak-anak yang kondisi sosial ekonominya cukup terjamin.
8. Tingkat kesehatan
Anak yang dibesarkan dengan tingkat kesehatan yang baik dan jarang sakit akan tumbuh lebih balk dibandingkan dengan anak yang sering sakit-sakitan.
Tubuh anak yang dibesarkan dalam kondisi sosial ekonomi yang kurang, cenderung akan lebih kecil dibandingkan dengan anak-anak yang kondisi sosial ekonominya cukup terjamin.
8. Tingkat kesehatan
Anak yang dibesarkan dengan tingkat kesehatan yang baik dan jarang sakit akan tumbuh lebih balk dibandingkan dengan anak yang sering sakit-sakitan.
9. Fungsi kelenjar hormon thyroxin
Jika fungsi kelenjar hormon normal. pertumbuhan pun akan normal. Jika individu mengalami kekurangan (defisiensi) hormon thyroxin akan menyebabkan kekerdilan (kreatisme). Sebaliknya, jika kelebihan hormon akan bertubuh raksasa (gigantisme).
10. Keadaan dalam kandungan ibu
Jika ibu hamil merokok. selalu stres, atau asupan gizi janin kurang akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan anak, khususnya pada tahun-tahun pertama pertumbuhannya.
Jika fungsi kelenjar hormon normal. pertumbuhan pun akan normal. Jika individu mengalami kekurangan (defisiensi) hormon thyroxin akan menyebabkan kekerdilan (kreatisme). Sebaliknya, jika kelebihan hormon akan bertubuh raksasa (gigantisme).
10. Keadaan dalam kandungan ibu
Jika ibu hamil merokok. selalu stres, atau asupan gizi janin kurang akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan anak, khususnya pada tahun-tahun pertama pertumbuhannya.
11. Postur badan
Postur tubuh manusia berdasarkan berat dan tingginya diklasifikasikan ke dalam 3 kelompok, yaitu ectomorphic atau tinggi besar (contoh bangsa Eropa), mesomorphic atau sedang-sedang saja (contoh bangsa Indonesia), dan endomorphic atau pendek kecil (contoh bangsa Jepang). Anak mesomorphic lebih besar dibandingkan endomorphic dan ectomorphic karena tubuhnya lebih besar dan lebih tinggi.
Postur tubuh manusia berdasarkan berat dan tingginya diklasifikasikan ke dalam 3 kelompok, yaitu ectomorphic atau tinggi besar (contoh bangsa Eropa), mesomorphic atau sedang-sedang saja (contoh bangsa Indonesia), dan endomorphic atau pendek kecil (contoh bangsa Jepang). Anak mesomorphic lebih besar dibandingkan endomorphic dan ectomorphic karena tubuhnya lebih besar dan lebih tinggi.
Untuk lebih memahami proses pertumbuhan dan perkembangan anak di awal
kehidupannya, mengenai perubahan-perubahan yang terjadi, baik perubahan fisik
maupun mental. Namun, perubahan fisik dan mental yang terjadi pada usia dini
tidak bervariasi. Perkembangan fisik dan mental antara usia dini dan dewasa
sangat berbeda karena pada usia dini pengaruh luar lebih sedikit, sedangkan
pada usia dewasa pengaruh lingkungan luar cenderung lebih dominan.
Contohnya :
1. Mutu gizi yang dikonsumsi bayi tergantung sepenuhnya pada orang tua karena selera/keinginan akan jenis makanan tertentu belum nampak. sedangkan pada orang dewasa mutu gizi yang dikonsumsi tergantung dari kesukaannya pada makanan tertentu. Bisa jadi makanan yang disukai (misalnya es, permen, dan mie ) tidak cukup bergizi untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya. Kesukaan makanan ini dipengaruhi oleh iklan di media massa atau karena pengaruh pergaulan.
Contohnya :
1. Mutu gizi yang dikonsumsi bayi tergantung sepenuhnya pada orang tua karena selera/keinginan akan jenis makanan tertentu belum nampak. sedangkan pada orang dewasa mutu gizi yang dikonsumsi tergantung dari kesukaannya pada makanan tertentu. Bisa jadi makanan yang disukai (misalnya es, permen, dan mie ) tidak cukup bergizi untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya. Kesukaan makanan ini dipengaruhi oleh iklan di media massa atau karena pengaruh pergaulan.
2. Perkembangan mental pada usia dini hanya ditentukan oleh keluarga,
sedangkan pada usia dewasa pengaruh global sangat dominan seperti TV, radio.
Internet, dan film. Bagi anak usia 0-1 tahun perhatian keluarga sejak dini
dalam merawat dan mengarahkan anak sangat menentukan mental anak di masa
mendatang. Sedangkan, adegan kekerasan yang ditampilkan melalui layar televisi
tentu belum dapat dicerna oleh anak usia 0-1 tahun televisi.
Beberapa perubahan fisik yang terjadi, meliputi
perubahan tinggi badan. berat badan, komposisi penyusun tubuh, peningkatan
massa tulang, dan jaringan otot. Perubahan mental meliputi daya ingat. daya
khayal, analisis sebab akibat. persepsi. imajinasi, dan kreativitas. Cara
mengetahui perubahan mental anak usia 0-1 tahun misalnya, anak yang kreatif dan
imajinatif maka akan lebih aktif bermain dengan mainannya dibandingkan dengan
anak yang kurang kreatif dan imajinatif. Demikian pula anak yang daya ingatnya
baik akan lebih responsif dan aktif dalam menerima sesuatu dari luar dirinya.
Anak yang daya analisis sebab akibatnya baik. maka akan lebih toleran terhadap
larangan yang diberikan orang tuanya apabila hal itu akan membahayakan dirinya.
- CARA DETEKSI TUMBUH KEMBANG ANAK
1. Cara penilaian pertumbuhan anak
a. Pengukuran antropometrik
Pengukuran antropometrik meliputi :
Berat badan
Untuk menilai hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada
tubuh (tulang, otot, lemak, cairan tubuh ) sehingga akan diketahui status gizi
anak atau tumbuh kembang anak. BB dapat juga sebagai menghitung dosis obat.
Penilaian berat badan berdasarkan umur menurut WHO dengan baku NCHS,
berdasarkan tinggi badan menurut WHO, dan NCHS yaitu; persentil ke 75 -25
dikatakan normal, persentil 10-5 malnutrisi sedang dan <>
Kenaikan berat badan pada bayi cukup bulan kembali pada hari ke-10.
Umur 10 hari : BBL
Umur 5 balan : 2 x BBL
Umur 1 tahun : 3 x BBL
Umur 2 tahun : 4 x BBL
Pra sekolah : meningkat 2 kg/tahun
Adolecent : meningkat 3-3,5 kg/tahun
Kenaikan BB pada tahun pertama kehidupan
Trimester I : 700-1000 gram/bulan
Trimester II : 500-600 gram/bulan
Trimester III : 350-450 gram/bulan
Trimester IV : 250-350 gram/bulan
Perkiraan BB dalam kilogram
Usia 3-12 bulan : umur (bulan) + 9
2
Usia 1-6 tahun : umur (tahun) x 2 + 8
Usia 6-12 tahun : umur (tahun) x 7 – 5
2
Tinggi Badan
Pengukuran tinggi badan untuk menilai status perbaikan gizi disamping
faktor genetik. Penilaian TB dapat dilakukan dengan sangat mudah dalam menilai
gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Penilaian TB daat berdasarkan umur
menurut WHO dengan baku NCHS yaitu dengan cara presentase dari median dengan
penilaian ; ≥90& adalah normal, <>
TB meningkat sampai tinggi maksimaldicapai, meningkat pesat pada usia bayi
dan adolecent dan berhenti pada usia 18 – 20 tahun.
TB dapat diperkirakan sebagai berikut :
Umur 1 tahun = 1,5 x TB lahir
Umur 4 tahn = 2 x TB lahir
Umur 6 tahun = 1,5 x TB setahun
Umur 13 tahun = 3 x TB lahir
Dewasa = 3,5 x TB lahir atau 2 x TB umur 2 tahun)
Atau dengan rumus Behrman,
Lahir = 50 cm
Umur 1 tahun = 75 cm
Umur 2 – 12 tahun = umur (tahun) x 6 + 77
Atau berdasarkan potensi genetik TB akhir :
Wanita = (TB ayah – 13 cm) +TB ibu ±8,5 cm
2
Pria = (TB
ibu + 13 cm) + TB ayah ± 8,5 cm
2
Lingkar
kepala
Dapat digunakan untuk menilai pertumbuhan otak. Penilaian ini dapat dilihat
apabila pertumbuhan otak kecil (mikrosefali) maka menunjukkan adanya retardasi
mental, sebaliknya apabila otaknya besar (volume kepala meningkat) akibat
penyumbatan pada aliran cairan cerebrospinalis.
Peningkatan volume
6 -9 bulan kehamila = 3 gram/24 jam
Lahir-6 bulan = 2 gram/24 jam
6 blan- 3 tahun = 0,35 gram/24 jam
3-6 tahun = 0,15 gram/24 jam
Pengukuran lingkar lengan atas
Digunakan untuk menilai jaringan lemak dan otot, tetapi penilaian ini
banyak berpengaruh pada keadaan jaringan tubuh apabila dibanding dengan BB.
Penilaian ini juga dapat dipakai untuk menilai status gizi pada anak usia pra
sekolah.
b.
Pemeriksaan
Fisik
Untuk menilai pertumbuhan dan perkembangan dengan cara melakukan
pemeriksaan fisik, dengan melihat bentuk tubuh, perbandingan bagian tubuh dan
anggota gerak lainnya, menentukan jaringan otot dengan memeriksa lengan atas,
pantat dan paha, menentukan jaringan lemak dilakukan pada triseps, rambut dan
geligi
c.
Pemeriksaan
Laboratorium
Dilakukan untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan dengan status
keadaan penyakit, adapun pemeriksaan yang dapat dilakukan ; pemeriksaan Hb,
serum protein (albumun, globulin), hormonal, dll.
d.
Pemeriksaan
radiologi
Dilakukan untuk menilai umur pertumbuhan dan perkembangan seperti tulang
(apabila dicurigai adanya gangguan pertumbuhan )
2. Penilaian
perkembangan anak
a. Tujuan
Mengetahui kelainan perkembangan anak dan hal-hal lain yang merupakan
isiko terjadinya perkembangan tersebut
Mengetahui berbagai masalah perkembangan yang memerlukan pengobatan atau
konseling genetik
Mengetahui anak perlu dirujuk
b. Cara deteksi perkembangan
DDST
(Denver development screnning test)
KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
KPAP ( Kuesioner Perilaku Anak Pra Sekolah
Tes Daya Lihat dan tes Kesehataan Mata Anak Pra Sekolah
Tes Daya Dengar Anak (TDD)
DAFTAR
PUSTAKA
20111793.html
No comments:
Post a Comment