POLIMENORE DAN OLIGOMENORE
Polimenorea
Definisi
Siklus menstruasi normal berlangsung selama 21-35 hari, dengan lama keluarnya darah haid berlangsung selama 2-8 hari. Tidak semua wanita mengalami siklus menstruasi yang teratur setiap bulannya. Kelainan pada siklus menstruasi dapat berupa polimenorea, oligomenorea ataupun amenorea.
Siklus menstruasi normal berlangsung selama 21-35 hari, dengan lama keluarnya darah haid berlangsung selama 2-8 hari. Tidak semua wanita mengalami siklus menstruasi yang teratur setiap bulannya. Kelainan pada siklus menstruasi dapat berupa polimenorea, oligomenorea ataupun amenorea.
Ketika
seorang wanita mengalami siklus menstruasi yang lebih sering (siklus menstruasi
yang lebih singkat dari 21 hari), hal ini dikenal dengan istilah polimenorea.
Wanita dengan polimenorea akan mengalami menstruasi hingga dua kali atau lebih
dalam sebulan, dengan pola yang teratur dan jumlah perdarahan yang relatif sama
atau lebih banyak dari biasanya. Polimenorea harus dapat dibedakan dari
metroragia. Metroragia merupakan suatu perdarahan iregular yang terjadi di
anatara dua waktu menstruasi. Pada metroragia menstruasi terjadi dalam waktu
yang lebih singkat dengan darah yang dikeluarkan lebih sedikit.
Polimenorea dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi, atau menjadi pendeknya masa luteal. Sebab lain ialah kongesti (pertumbuhan/ jumlah darah air lendir yang berlebih di suatu organ tubuh) ovarium karena peradangan endometriosis. Siklus yang terjadi normal menjadi pendek, gejala umum biasanya disebabkan pemendekan stadium sekresi (stadium sekresi = endometrium sudah tertimbun glikogen dan kadar yang dipersiapkan sebagai makin untuk telur yang telah dibuahi) karena carpus luteum mati, sering terjadi karena disfungsi ovarium pada climacterium (masa peralihan menjelang akhir keaktifan reproduksi pada wanita), pubertas, penyakit TBC.
Kalau siklus pendek tapi teratur ada kemungkinan :
• Stadium proliferasi pendek Stadium intermentrium, berlangsung hari ke-5
haid sampai hari ke-14 haid.
• Stadium sekresi pendek Endometrium lebih tipis daripada fase sebelumnya karena kehilangan cairan.
Terapi : stadium proliferasi dapat diperpanjang dengan oestrogen-progesteron.
• Stadium sekresi pendek Endometrium lebih tipis daripada fase sebelumnya karena kehilangan cairan.
Terapi : stadium proliferasi dapat diperpanjang dengan oestrogen-progesteron.
Etiologi
Timbulnya
haid yang lebih sering ini tentunya akan menimbulkan kekhawatiran pada wanita
yang mengalaminya. Polimenorea dapat terjadi akibat adanya ketidakseimbangan
sistem hormonal pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium.
Ketidak
seimbangan hormon tersebut dapat mengakibatkan gangguan pada proses ovulasi
(pelepasan sel telur) atau memendeknya waktu yang dibutuhkan untuk
berlangsungnya suatu siklus haid normal sehingga didapatkan haid yang lebih
sering. Gangguan keseimbangan hormon dapat terjadi pada:
- 3-5 tahun pertama setelah haid
pertama
- Beberapa tahun menjelang
menopause
- Gangguan indung telur
- Stress dan depresi
- Pasien dengan gangguan makan
(seperti anorexia nervosa, bulimia)
- Penurunan berat badan
berlebihan
- Obesitas
- Olahraga berlebihan, misal
atlit
- Penggunaan obat-obatan
tertentu, seperti antikoagulan, aspirin, NSAID, dll
Pada
umumnya, polimenorea bersifat sementara dan dapat sembuh dengan sendirinya.
Penderita polimenorea harus segera dibawa ke dokter jika polimenorea
berlangsung terus menerus. Polimenorea yang berlangsung terus menerus dapat
menimbulkan gangguan hemodinamik tubuh akibat darah yang keluar terus menerus.
Disamping itu, polimenorea dapat juga akan menimbulkan keluhan berupa gangguan
kesuburan karena gangguan hormonal pada polimenorea mengakibatkan gangguan
ovulasi (proses pelepasan sel telur). Wanita dengan gangguan ovulasi seringkali
mengalami kesulitan mendapatkan keturunan.
Patofisiologi
Ketidakteraturan
siklus haid disebabkan karena gangguan hormon dalam tubuh. Atau bisa juga
terjadi karena penyakit di dalam organ reproduksi, contohnya tumor rahim, tumor
di indung telur. Selain itu gangguan haid disebabkan juga karena faktor lainnya
seperti stres, kelelahan, gangguan gizi dan penggunaan kontrasepsi,
Siklus
haid yang tidak teratur kebanyakan terjadi akibat faktor hormonal.Seorang wanita
yang memiliki hormon estrogen dan progesterone secara berlebihan memungkinkan terjadinya
haid dalam waktu yang lebih cepat. Jika gangguan haid dikarenakan oleh faktor
hormonal, maka dapat dipastikan wanita tersebu tmengalami gangguan kesuburan. Dan
dapat diatasi dengan suntikan untuk mempercepat pematangan sel telur.
Manifestasi klinis
• Gejala berupa sikluskurangdari 21 hari (lebihpendekdari 25 hari
•
Dalam satu bulan bisa mengalami 2 kali menstruasi
•
Anemia dan stress
Diagnosa keperawatan
1.
Kurang
pengetahuan tentang gangguan menstruasi dan terapinya berhubungan dengan kurang
informasi.
2.
Resiko/actual
gangguan citra tubuh berhubungan dengan adanya gangguan menstruasi.
3.
Intervensi
·
Kurang
pengetahuan tentang gangguan menstruasi dan penanganannya berhubungan dengan
kurang informasi.
Tujuan:
setelah diberikan penyuluhan klien akan mengetahui tentang gangguan menstruasi
Kriteria evaluasi: klien menyebutkan jenis gangguan menstruasi, penyebab, gejalanya ,serta penanganannya, menjelaskan menstruasi yang normal.
Kriteria evaluasi: klien menyebutkan jenis gangguan menstruasi, penyebab, gejalanya ,serta penanganannya, menjelaskan menstruasi yang normal.
Intervensi:
a. Bina hubungan saling percaya dengan
klien R/klien dengan mudah mengungkapkan masalahnya hanya kepada orang yang
dipercayainya.
b. Dorong klien untuk mengekspresikan
perasaan, pikiran, dan pandangan tentang dirinya.
R/meningkatkan kewaspadaan diri klien dan membantu perawat dalam membuat penyelesaian.
R/meningkatkan kewaspadaan diri klien dan membantu perawat dalam membuat penyelesaian.
c. Kaji tingkat pengetahuan klien
mengenai menstruasi yang normal, jenis gangguan menstruasi,penyebab, gejala dan
penanganannya. R/mengidentifikasi luasnya masalah klien dan perlunya
intervensi.
d. Jelaskan mengenai siklus menstruasi
yang normal, jenis gangguan menstruasi, penyebab, gejala, dan penanganannya.
R/dengan memiliki pengetahuan tentang menstruasi klien dapat meningkatkan
toleransi terhadap nyeri dan dapat mencari jalan keluar untuk masalah gangguan
menstruasinya.
e. Beri kesempatan klien untuk
bertanya.
Resiko/actual
gangguan citra tubuh berhubungan dengan adanya gangguan menstruasi.
Tujuan: setelah diberikan asuhan keperawatan …..x 24 citra diri klien akan meningkat.
Kriteria evaluasi: klien mengatakan tidak malu, merasa berguna, penampilan klien rapi, menerima apa yang sedang terjadi.
Tujuan: setelah diberikan asuhan keperawatan …..x 24 citra diri klien akan meningkat.
Kriteria evaluasi: klien mengatakan tidak malu, merasa berguna, penampilan klien rapi, menerima apa yang sedang terjadi.
Pengobatan
Tujuan
terapi pada penderita polimenorea adalah mengontrol perdarahan, mencegah
perdarahan berulang, mencegah komplikasi, mengembalikan kekurangan zat besi
dalam tubuh, dan menjaga kesuburan. Untuk polimenorea yang berlangsung dalam
jangka waktu lama, terapi yang diberikan tergantung dari status ovulasi pasien,
usia, risiko kesehatan, dan pilihan kontrasepsi. Kontrasepsi oral kombinasi
dapat digunakan untuk terapinya. Pasien yang menerima terapi hormonal sebaiknya
dievaluasi 3 bulan setelah terapi diberikan, dan kemudian 6 bulan untuk
reevaluasi efek yang terjadi.
Oligomenorea
Siklus
menstruasi normal berlangsung selama 21-35 hari, dengan lama keluarnya darah
haid berlangsung selama 2-8 hari. Tidak semua wanita mengalami siklus
menstruasi yang teratur setiap bulannya. Kelainan pada siklus menstruasi dapat
berupa polimenorea, oligomenorea ataupun amenorea.
Oligomenorea merupakan suatu keadaan dimana siklus menstruasi memanjang lebih dari 35 hari, sedangkan jumlah perdarahan tetap sama. Wanita yang mengalami oligomenorea akan mengalami menstruasi yang lebih jarang daripada biasanya. Namun, jika berhentinya siklus menstruasi ini berlangsung selama lebih dari 3 bulan, maka kondisi tersebut dikenal sebagai amenorea sekunder.Oleh karena itu kelompok kami membahas materi tentang gangguan menstruasi yaitu oligominorea.
Oligomenorea merupakan suatu keadaan dimana siklus menstruasi memanjang lebih dari 35 hari, sedangkan jumlah perdarahan tetap sama. Wanita yang mengalami oligomenorea akan mengalami menstruasi yang lebih jarang daripada biasanya. Namun, jika berhentinya siklus menstruasi ini berlangsung selama lebih dari 3 bulan, maka kondisi tersebut dikenal sebagai amenorea sekunder.Oleh karena itu kelompok kami membahas materi tentang gangguan menstruasi yaitu oligominorea.
a. Definisi
Oligomenorea merupakan suatu kondisi
dimana siklus haid lebih panjang, lebih dari 35 hari (nomal: 25-35 hari).
Apabila panjangnya siklus lebih dari tiga bulan, hal itu sudah dinamakan
amenorea. Perdarahan pada oligomenorea biasanya berkurang.
Oligomenorea merupakan
suatu keadaan dimana siklus menstruasi memanjang lebih dari 35 hari, sedangkan
jumlah perdarahan tetap sama. Wanita yang mengalami oligomenorea akan mengalami
menstruasi yang lebih jarang daripada biasanya. Namun, jika berhentinya siklus
menstruasi ini berlangsung selama lebih dari 3 bulan, maka kondisi tersebut
dikenal sebagai amenorea sekunder. Oligomenorea biasanya terjadi akibat adanya
gangguan keseimbangan hormonal pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium.
Gangguan hormon tersebut menyebabkan lamanya siklus menstruasi normal menjadi
memanjang, sehingga menstruasi menjadi lebih jarang terjadi. Oligomenorea
sering terjadi pada 3-5 tahun pertama setelah haid pertama ataupun beberapa
tahun menjelang terjadinya menopause. Oligomenorea yang terjadi pada masa-masa
itu merupakan variasi normal yang terjadi karena kurang baiknya koordinasi
antara hipotalamus, hipofisis dan ovarium pada awal terjadinya menstruasi
pertama dan menjelang terjadinya menopause, sehingga timbul gangguan
keseimbaangan hormon dalam tubuh. Oligomenorea dan amenorea sering kali
mempunyai dasar yang sama, perbedaannya terletak dalam tingkat. Pada kebanyakan
kasus oligomenorea kesehatan wanita tidak terganggu, dan fertilitas cukup baik.
Siklus haid biasanya juga ovulatoar dengan masa proliferasi lebih panjang dari
biasanya Oligomenore yang terjadi pada remaja, seringkali disebabkan karena
kurangnya sinkronisasi antara hipotalamus, kelenjar pituari & indung telur.
Hipotalamus merupakan bagian otak yang mengatur suhu tubuh, metabolisme sel
& fungsi dasar seperti makan, tidur & reproduksi. Hipotalamus mengatur
pengeluaran hormon yang mengatur kelenjar pituari. Kemudian kelenjar pituari
akan merangsang produksi hormon yang mempengaruhi pertumbuhan & reproduksi.
Pada awal & akhir masa reproduksi wanita, beberapa hormon tersebut dapat
menjadi kurang tersinkronisasi, sehingga akan menyebabkan terjadinya haid yang
tidak teratur. Pada PCOS (polycystic ovary syndrome), oligomenore dapat
disebabkan oleh kadar hormon wanita & hormon pria yang tidak sesuai. Hormon
pria diproduksi dalam jumlah yang kecil oleh setiap wanita, tetapi pada wanita
yang mengalami PCOS, kadar hormon pria tersebut (androgen) lebih tinggi
dibandingkan pada wanita lain. Pada atlet wanita, model, aktris, penari ataupun
yang mengalami anorexia nervosa, oligomenore terjadi karena rasio antara lemak
tubuh dengan berat badan turun sangat jauh.
Oligomenorea dan amenorea sering kali
mempunyai dasar yang sama, perbedaannya terletak dalam tingkat. Pada kebanyakan
kasus oligomenorea kesehatan wanita tidak terganggu, dan fertilitas cukup baik.
Siklus haid biasanya juga ovulatoar dengan masa proliferasi lebih panjang dari
biasanya.
Oligomenore yang terjadi pada remaja,
seringkali disebabkan karena kurangnya sinkronisasi antara hipotalamus,
kelenjar pituari & indung telur. Hipotalamus merupakan bagian otak yang
mengatur suhu tubuh, metabolisme sel & fungsi dasar seperti makan, tidur
& reproduksi. Hipotalamus mengatur pengeluaran hormon yang mengatur
kelenjar pituari. Kemudian kelenjar pituari akan merangsang produksi hormon
yang mempengaruhi pertumbuhan & reproduksi. Pada awal & akhir masa
reproduksi wanita, beberapa hormon tersebut dapat menjadi kurang
tersinkronisasi, sehingga akan menyebabkan terjadinya haid yang tidak teratur.
Pada PCOS (polycystic ovary syndrome),
oligomenore dapat disebabkan oleh kadar hormon wanita & hormon pria yang
tidak sesuai. Hormon pria diproduksi dalam jumlah yang kecil oleh setiap
wanita, tetapi pada wanita yang mengalami PCOS, kadar hormon pria tersebut
(androgen) lebih tinggi dibandingkan pada wanita lain. Pada atlet wanita,
model, aktris, penari ataupun yang mengalami anorexia nervosa, oligomenore
terjadi karena rasio antara lemak tubuh dengan berat badan turun sangat jauh.
Sumber: Prawirohardjo
Sarwono. 2005. Ilmu Kandungan Edisi 2 Cetakan 4. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka
Etiologi
Oligomenore biasanya berhubungan dengan
anovulasi atau dapat juga disebabkan kelainan endokrin seperti kehamilan,
gangguan hipofise-hipotalamus, dan menopouse atau sebab sistemik seperti
kehilangan berat badan berlebih. Oligomenore sering terdapat pada wanita
astenis. Dapat juga terjadi pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik
dimana pada keadaan ini dihasilkan androgen yang lebih tinggi dari kadara pada
wanita normal. Oligomenore dapat juga terjadi pada stress fisik dan emosional,
penyakit kronis, tumor yang mensekresikan estrogen dan nutrisi buruk.
Oligomenorrhe dapat juga disebabkan ketidakseimbangan hormonal seperti pada
awal pubertas.
Oligomenore yang menetap dapat terjadi
akibat perpanjangan stadium folikular, perpanjangan stadium luteal, ataupun
perpanjang kedua stadium tersebut. Bila siklus tiba-tiba memanjang maka dapat
disebabkan oleh pengaruh psikis atau pengaruh penyakit.
Disamping itu,
oligomenorea dapat juga terjadi pada :
Gangguan indung telur, misal : Sindrome
Polikistik Ovarium (PCOS) Stress dan depresiØ
Sakit kronik Pasien dengan gangguan makan (seperti anorexia nervosa, bulimia)Ø Penurunan berat badan berlebihanØ Olahraga berlebihan, misal atlitØ Adanya tumor yang melepaskan estrogenØ Adanya kelainan pada struktur rahim atau serviks yang menghambat pengeluaran darah menstruasiØ
Penggunaan obat-obatan tertentu dsb Umumnya oligomenorea tidak menyebabkan masalah, namun pada beberapa kasus oligomenorea dapat menyebabkan gangguan kesuburan. Pemeriksaan ke dokter kandungan harus segera dilakukan ketika oligomenorea sudah berlangsung lebih dari 3 bulan dan mulai menimbulkan gangguan kesuburan.
Sakit kronik Pasien dengan gangguan makan (seperti anorexia nervosa, bulimia)Ø Penurunan berat badan berlebihanØ Olahraga berlebihan, misal atlitØ Adanya tumor yang melepaskan estrogenØ Adanya kelainan pada struktur rahim atau serviks yang menghambat pengeluaran darah menstruasiØ
Penggunaan obat-obatan tertentu dsb Umumnya oligomenorea tidak menyebabkan masalah, namun pada beberapa kasus oligomenorea dapat menyebabkan gangguan kesuburan. Pemeriksaan ke dokter kandungan harus segera dilakukan ketika oligomenorea sudah berlangsung lebih dari 3 bulan dan mulai menimbulkan gangguan kesuburan.
Gejala Gejala dari oligomenore
meliputi :
- Periode
siklus menstruasi yang lebih dari 35 hari sekali, dimana hanya didapatkan
4-9 periode dalam 1 tahun.
- Haid
yang tidak teratur dengan jumlah yang tidak tentu.
- Pada beberapa wanita yang
mengalami oligomenore terkadang juga mengalami kesulitan
untuk hamil.
Bila kadar estrogen yang menjadi
penyebab, wanita tersebut mungkin mengalami osteoporosis dan
penyakit kardiovaskular. Wanita tersebut juga memiliki resiko besar untuk
mengalami kanker uterus.
Komplikasi
Komplikasi yang paling menakutkan adalah
terganggunya fertilitas dan stress emosional pada penderita sehingga dapat
meperburuk terjadinya kelainan haid lebih lanjut. Prognosa akan buruk bila
oligomenore mengarah pada infertilitas atau tanda dari keganasan.
MANIFESTASI
KLINIS
Periode siklus
menstruasi yang lebih dari 35 hari sekali, dimana hanya didapatkan 4-9 periode
dalam 1 tahun. Haid yang tidak teratur dengan jumlah yang tidak tentu. Pada
beberapaØ wanita yang mengalami oligomenore terkadang juga mengalami
kesulitan untuk hamil. Bila kadar estrogen yang menjadi penyebab, wanitaØ tersebut mungkin mengalami osteoporosis dan penyakit
kardiovaskular. Wanita tersebut juga memiliki resiko besar untuk mengalami
kanker uterus.
INTERVENSI
INTERVENSI
Pengobatan
oligomenore tergantung dengan penyebab, berikut uraiannya :
a.
Pada oligomenore dengan
anovulatoir serta pada remaja dan wanita yang mendekati menopouse tidak
memerlukan terapi.
b.
Perbaikan status gizi pada
penderita dengan gangguan nutrisi dapat memperbaiki keadaan oligomenore.
Contoh
pada kasus Nona A
Antropometri
Nona A:
Berat
Badan : 43 kg (sebelum menjadi atlet BB=50 kg)
Tinggi
Badan : 157 Cm
3.
Oligomenore sering diobati dengan pil
KB untuk memperbaiki ketidakseimbangan hormonal. Terapi ini
disesuaikan dengan hormon apa yang lebih dibutuhkan. Contoh :
a.
pada
oligomenore yang disebabkan estrogen yang terlalu rendah maka terapi yang dapat
diberikan adalah KB Hormonal yang mengandung estrogen, seperti : Lynoral,
Premarin, Progynova, dll.
b.
pada
oligomenore yang disebabkan progesteron yang terlalu rendah maka terapi yang
dapat diberikan adalah KB Hormonal yang mengandung estrogen, seperti :
postinor.
c.
Pada
oligomenore yang disebabkan keduanya memiliki ketidakseimbangan hormonal yang
sama untuk jumlah estrogen dna progesteron yang kurang, maka dapat dilakukakn
terapi dengan pil kombinasi yang mengandung estrogen dan progesteron dengan
jumlah seimbang seperti : Mycrogynon 50, Ovral, Neogynon, Norgiol, Eugynon,
Microgynon 30, Mikrodiol, Nordette, dll
d.
Bila gejala terjadi akibat adanya
tumor, operasi mungkin diperlukan.
Perlu dilakukan penghitungan Indeks Masa
Tubuh (IMT) untuk mengetahui apakah berat badan dan tinggi badan Nona A normal
atau tidak.
Rumus
IMT = Berat Badan : Tinggi Badan2
Maka
= 43 : 1572 = 17,4
Lalu, Di cocokkan hasilnya dengan
kategori yang ada dibawah ini. Untuk orang Asia dewasa, kategori IMT
adalah sebagai berikut :
KLASIFIKASI
|
IMT (kg/m2)
|
BB kurang
BB normal
BB lebih
- Preobesitas
- Obesitas I
- Obesitas II
|
< 18,5
18,5 – 22,9
23
23 – 24,5
25 – 29,9
> 30
|
Dari penyebab-penyebab oligomenore, yang
mungkin ada pada Nona A adalah malnutrisi. Indeks Massa Tubuh (IMT) Nona A
adalah 17,4 kg dan masuk kategori underweight . Karena itu, agar
mendapatkan siklus menstruasi yang teratur Nona A perlu memperbaiki
asupan makanan dan meningkatkan berat badan. Berat badan tidak bertambah
disebabkan karena konsumsi energi lebih rendah dari kebutuhan. Hal tersebut
mengakibatkan sebagian cadangan energi tubuh dalam bentuk lemak akan digunakan.
Berat badan Nona A dapat dinaikkan dengan cara :
- Makan
secara teratur 3 kali sehari dengan gizi seimbang lebih banyak dari
biasanya dan ditambah 2 kali makanan kecil (biskuit yang mengandung keju
dan susu, minuman yogurt, jus buah). Gizi seimbang adalah susunan hidangan
sehari yang mengandung zat gizi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan
mineral) dalam jumlah dan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan tubuh
untuk dapat hidup sehat secara optimal
- Makan
lebih banyak makanan sumber energi dan protein dari biasanya seperti roti,
nasi, umbi-umbian, ikan, daging, tempe, tahu
- Tetap
berolahraga secara teratur. Hal ini disebabkan karena beberapa jam setelah
olahraga biasanya akan terasa lapar sehingga meningkatkan nafsu makan,
yang tentunya berguna untuk menaikkan berat badan. Di lain sisi, olahraga
perlu untuk menjaga tubuh tetap terlihat kencang, mengantisipasi berat
badan yang naik beberapa kilogram. Tidak perlu yang terlalu berat, cukup
jalan kaki selama 30 menit secara teratur dapat menjaga keseimbangan tubuh
- Yang
terakhir adalah cukup istirahat agar energi Nona A tidak banyak terbuang
percuma
Adanya tumor yang mempengaruhi
pengeluaran hormon estrogen, maka tumor ini perlu di tindak lanjuti seperti
dengan operasi, kemoterapi, dll
·
Pengobatan alternatif lainnya dapat
menggunakan akupuntur atau ramuan herbal.
·
Pengobatan herbal seperti :
o
air degan
o
lalapan daun pepaya yg sudah direbus
o
minum jamu dari kunyit dan asam jawa
campur sedikit gula jawa.
o
2 rimpang kunyit, ½ sendok teh ketumbar,
½ sendok teh biji pala, ½ genggam daun srigading. Semua bahan ditumbuk halus,
direbus dengan 1 kliter air sampai mendidih, saring dan dinginkan. Minum 1
gelas perhari untuk memperlancar haid
KESIMPULAN
Oligomenorea merupakan
suatu keadaan dimana siklus menstruasi memanjang lebih dari 35 hari, sedangkan
jumlah perdarahan tetap sama. Wanita yang mengalami oligomenorea akan mengalami
menstruasi yang lebih jarang daripada biasanya. Namun, jika berhentinya siklus
menstruasi ini berlangsung selama lebih dari 3 bulan, maka kondisi tersebut
dikenal sebagai amenorea sekunder.
Oligomenorea
dapat juga terjadi pada :
a.
Gangguan indung telur, misal:
Sindrome Polikistik Ovarium (PCOS)
b.
Stress dan depresi
c.
Sakit kronik
d.
Pasien dengan gangguan makan
(seperti anorexia nervosa, bulimia)
e.
Penurunan berat badan
berlebihan
f.
Olahraga berlebihan, misal
atlit
g.
Adanya tumor yang melepaskan
estrogen
h.
Adanya kelainan pada struktur
rahim atau serviks yang menghambat pengeluaran darah menstruasi
i.
Penggunaan obat-obatan tertentu.
Prawirohardjo Sarwono. 2005. Ilmu
Kandungan Edisi 2 Cetakan 4. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment